Metro – Hari itu di kejauhan, Rubiah terlihat sedang berdiri sembari menggenggam setangkai mawar putih. Kali itu, dia nampak seperti sedang menahan haru, menunggu kedatangan Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro, Wahdi-Qomaru (WaRu).
Nenek berusia sekitar 80 tahunan ini bukan sekadar menunggu orang, tetapi menunggu penuh harap.
Wajah wanita berumur senja itu seketika berubah, ekpresi haru mendominasi dan suaranya menjadi parau beriring tangis lirih dan seketika memeluk Wahdi-Qomaru saat Paslon Nomor Urut 02 itu tiba di kediaman Sadimun di Jalan Petai RT13/RW03, Tejoagung, Metro Timur.
Suasana campur aduk, penuh sesak dengan tangis, tawa, riuh pikuk teriakan Wahdi-Qomaru dari warga yang hadir memberi dukungan untuk Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota berslogan ‘WaRu Comeback’ tersebut.
Paslon petahana itu disambut hangat puluhan warga, saat agenda kampanye tatap muka yang berlangsung padabMinggu, 3 November 2024.
Si empunya rumah, mengaku mengenal dua sosok yang saling melengkapi. Wahdi dianggap pribadi yang serius, sementara Qomaru dinilai sosok humble yang cepat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat.
Wahdi berbicara seputar peningkatan SDM sekaligus meminta doa dan dukungan untuk melanjutkan kepemimpinan WaRu dua periode.
Sosok yang berlatar belakang dokter itu konsen memikirkan nasib masyarakat, dimulai dari lingkaran kesehatan yang dikemas dalam program Jama-PAI alias model pelayanan kesehatan terintegrasi untuk ibu dan anak.
Sementara, Wakilnya Qomaru bercita-cita membawa kemajuan Kota Metro lewat masing-masing potensi wilayah.
Qomaru menyelami kehidupan masyarakat dengan gaya humoris, spontan namun sarat makna.
“Sedikit bicara banyak bekerja. Kami memiliki cita-cita untuk kelurahan Tejoagung dan Tejosari sebagai kawasan atlet. Ini bukan janji, tapi mimpi seorang pemimpin,” katanya.
Sekarang, imbuhnya, tergantung bapak-bapak dan ibu-ibu. Inilah pak Wahdi dan Qomaru yang berjuang untuk dengan niat pengabdian.
“Nanti kita planning, jadi kita semua harus punya harapan. Kita bangun sarpasnya,” tandasnya.