Metro – Tim gabungan Tekab 308 Polres Kota Metro dan Tekab 308 Polres Lampung Utara menangkap dalang pengeroyokan berujung korban meninggal dunia yang terjadi di Jalan Salam, Lapangan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.
Dari informasi yang dihimpun Matapena.co, diketahui pelaku utama bernama Rio Martha Dinata (19), warga Jalan Hasan Kepala Ratu, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, tim gabungan langsung bergerak memburu Rio, sesaat setelah mendapat informasi adanya peristiwa berdarah itu.
“Iya, polisi langsung melakukan penyelidikan hingga memburunya ke Lampung Utara. Pelaku Rio Martha Dinata menyerahkan diri kepada tim, selanjutnya Tim Tekab 308 Presisi Polres Kota Metro membawa terduga pelaku ke Polres Kota Metro guna penyidikan lebih lanjut,” kata Kombes Pol Umi, Rabu, 16/10/2024.
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan korban berinisial IA(27), warga Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat meninggal dunia ini terjadi pada Senin, 14 Oktober 2024, sekitar pukul 21:30 WIB.
Mulanya, korban IA bersama 6 rekannya tengah kongko di sekitar lokasi kejadian dan bertemu dengan rombongan pelaku Rio yang juga sedang berkumpul dengan teman-temannya berjumlah kurang lebih 10 orang.
Saat itu, teman perempuan dari rombongan pelaku Rio berselisih paham dengan adik perempuan korban IA, hingga menimbulkan cekcok mulut dan penyiraman minuman ke teman perempuan korban.
“Saat itu terjadi keributan antara dua pihak ini, sehingga korban IM dikeroyok oleh rombongan rekan pelaku Rio sampai korban terkapar di tepi jalan,” ucapnya.
Dari pemeriksaan tersebut, Umi mengungkap, pelaku Rio mengakui telah melakukan penusukan terhadap IM hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Pelaku Rio saat ini masih diamankan dan dilakukan pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Metro,” tukasnya.
Terpisah, salah seorang saksi yang enggan disebut namanya, mengaku kaget saat mendengar ada percekcokan antara pihak pelaku Rio dan korban IA.
“Ya tau-tau ada yang cekcok, kayaknya sempat baku hantam dulu mereka itu. Baru lah sesudah pukul-pukulan itu, entah ada senjata tajam dari mana tiba-tiba saya lihat si korban berdarah di lengannya. Terus dari perut bagian samping juga ada darah,” katanya.
“Korban itu sempat melarikan diri dengan membonceng perempuan, adiknya sih kayaknya. Tapi, rombongan pelaku ini terus ngejar sampai akhirnya korban jatuh terkapar dengan darah yang berlumuran gitu. Kayaknya sih di bagian leher dan dada itu juga kena tusuk,” timpalnya.
Kejadian tragis yang menimpa korban itu juga sempat direkam oleh warga di sekitar lokasi dan beredar luas di kalangan masyarakat. Sejumlah video menayangkan proses evakuasi korban IA saat dinaikkan ke mobil muatan barang, untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa korban IA yang berlumuran darah itu tak dapat tertolong lagi.
Malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih. Keluarga yang ditinggalkan hanya bisa berharap keadilan dapat ditegakkan seadil-adilnya, dan pelaku yang menghilangkan nyawa korban IA itu bisa dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.