Metro  

Nol Kematian Saat Melahirkan di Metro, Ibu Hamil : Alhamdulillah Saya Lega

Metro – Seorang ibu hamil, Nanda(37), warga Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, mengapresiasi sejumlah prestasi Pemerintah Kota (Pemkot) Metro di era kepemimpinan Wahdi Siradjuddin dan Qomaru Zaman, khususnya program kerja yang terbukti berhasil memperkecil angka kematian ibu saat melahirkan, hingga di angka nol.

 

Wanita bercadar yang kehamilannya telah menginjak usia 8 bulan itu merasa lega, atas prestasi Pemkot Metro yang dinilai cukup baik dalam peningkatan program di bidang kesehatan, sehingga mampu mengurangi resiko angka kematian ibu saat bersalin.

 

“Meski maut adalah kuasa Allah, tapi saya jadi merasa lega ya, alhamdulillah karena selama kepemimpinan Pak Wahdi dan Pak Qomaru kemarin, angka kematian ibu saat bersalin itu nol, masya Allah. Karena saya juga sedang mengandung, usia kehamilan saya sudah delapan bulan,” kata Nanda saat dikonfirmasi, Rabu, 16/10/2024.

 

Menurut Nanda, pelayanan kesehatan di puskesmas dan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani juga cukup baik. Hal itu dianggap berimplikasi pada peningkatan kepercayaan masyarakat dan menunjang kenyamanan pasien saat berobat.

 

Beberapa kali dihadapkan dengan persoalan kesehatan, Nanda menuturkan pengalamannya yang selalu merasa mendapatkan pelayanan yang baik.

 

“Saya selama hamil ini sering check up ke puskesmas, alhamdulillah pelayanannya baik. Soal kesehatan, saya kira pelayanan dan kualitas di RS Ahmad Yani juga meningkat kok selama kepemimpinan Wahdi-Qomaru, alhamdulillah,” ulasnya.

 

“Beberapa kali saat keluarga ada yang rawat inap, kami juga merasakan betul bagimana pelayanan kesehatan ke masyarakat itu baik,” imbuhnya.

 

Meski begitu, Nanda berharap, ke depan akan ada peningkatan di aspek yang lainnya selain kesehatan, khususnya perhatian terhadap guru baca tulis alquran dan aktivitas keagamaan lainnya.

 

“Kalau boleh kasih saran, seandainya Pak Wahdi dan Pak Qomaru kembali terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro lagi, saya berharap untuk marbot atau guru ngaji supaya lebih diperhatikan. Sejauh ini, alhamdulillah sudah ada bentuk perhatian itu, hanya saja kalau boleh untuk pengurus TPA itu agar bisa lebih diperhatikan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *