Lampung – Pimpinan cabang PT MAM Lampung Tedi Huda sebut klarifikasi Rektor Universitas Lampung (Unila) Lusmeilia Afriani soal penentu pemenang Proyek RSPTN yakni Asian Development Bank (ADB) adalah kebohongan publik.
Tedi mengatakan, bahwa klarifikasi Rektor beberapa hari lalu sebuah kebohongan publik untuk menepis soal adanya dugaan Persengkokolan tersebut.
“Itulah kalau orang sudah berbohong akan menutupi kebohongan – kebohongan selanjutnya, ADB itu hanya mereview, “kata Tedi saat diwawancara media usai memenuhi pemanggilan KPPU di Bandarlampung. Jumat (22/03)
Menurutnya, ADB itu sebagai lembaga yang memberikan pinjaman yang harus dibayarkan kedepannya.
“Buat apa kita ada Pokja , buat apa ada seleksi lelang dan buat apa adanya syarat harus punya pengalaman 200 miliar dan lainnya. Dalam artian pernyataan Rektor itu blunder,” ucapnya
Selain itu, kata dia, dengan adanya Pokja, PPK harusnya tender proyek tersebut bisa diusulkan siapa pemenang dengan penawaran terendah
“Dengan adanya peraturan begitu harusnya Pokja , PPK mengusulkan,ntah ke kPA untuk menentukan seleksi pemenang, “pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani menegaskan bahwa penentu pemenang tender proyek Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) murni dari Asian Development Bank (ADB) bukan dari pihak kampus.
“Saya dengan keras menampik adanya dugaan Rektor Unila bersekongkol memuluskan pemenang tender pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Unila,” kata Prof Lusmeilia Afriani, saat konferensi pers kepada awak media, Selasa (19/3/2024) lalu.
Rektor menyampaikan bahwa sebagai proyek yang menggunakan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), aturan dan persyaratan yang berlaku terkait proses tender mutlak ditetapkan oleh ADB.
“Kemudian dalam tender seleksi administrasi dilakukan oleh Pokja dari Kemendikbudristek, setelah itu ditinjau kembali oleh Irjen. Dari Irjen diajukan ke ADB yang punya dana, untuk kemudian dievaluasi. Setelah itu pihak ADB yang menentukan siapa yang layak untuk mengerjakan proyek ini. Baru bisa diumumkan,” kata dia