Jelang Gebyar UMKM di PKOR, Pedagang Dibikin Tercekik

Bandar Lampung – Pedagang Mainan, pakaian dan Kuliner di PKOR Way Halim menolak uang iuran yang telah di tetapkan oleh Panitia Penyelenggara Gebyar Usaha Mikra Kecil Menengah (UMKM) pada 10 – 24 Agustus mendatang.

Pasalnya, para pedagang dipatok uang kontribusi perhari dengan harga Rp. 40 ribu dengan lapak 3X3 meter untuk tetap bisa berjualan di lokasi PKOR Wayhalim Bandarlampung.

Salah satu pedagang mainan di PKOr Wayhalim yang identitasnya minta dirahasiakan mengatakan, bahwa para korlap pedagang memutuskan sepihak besaran iuran tanpa melibatkan seluruh pedagang di lokasi tersebut.

“Aneh mas, Kordinator Lapangan (Korlap) mainan yang bernama Nur Fitria Ningsih seperti memiliki dua muka, hasil rapat tidak melibatkan para pedagang, hanya dia sendiri yang ikut rapat sebagai korlap mainan,” kata dia kepada media ini. Minggu (04/08).

Bahkan , kata dia, dimasa saat ini penghasilan dari berjualan di lokasi PKOR tersebut dapat dibilang sepi.

“Saat ini mas dapatin untung Rp.100 ribu aja sudah Alhamdulillah, kalau di Potong Rp. 40 ribu terus operasional kita emang gak dihitung, mau dapat berapa coba yang bisa di bawa pulang,” ucapnya.

Selain itu, sambung dia, dengan kondisi saat ini seharusnya para panitia dapat mengevaluasi hasil besaran iuran yang telah di tetapkan dan dapat melakukan rapat ulang dengan melibatkan seluruh pedagang.

“Kalau bisa digelar rapat ulang dengan melibatkan seluruh pedagang di PKOR Wayhalim , agar mendapatkan titik temu dengan iuran yang akan di sepakati bersama,” tandasnya.

Diketahui, Bagi Pedagang Kuliner, Mainan dan Pakaian yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gebyar UMKM tidak boleh beraktifitas atau berdagang di area PKOR Way Halim selama kegiatan Gebyar UMKM berlangsung.

Lalu, bagi para pedagang weekend (Sabtu dan Minggu) yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan Gebyar UMKM, maka oleh Panitia akan diliburkan atau tidak diperkenankan untuk berdagang diarea lokasi PKOR Way Halim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *