Dihadapan Gubernur Mirza, Parosil Mendadak Amnesia ?

Lampung – Dihadapan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (RMD) saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Bupati Lampung Barat Parosil Mabus menepis tudingan pasang badan untuk perambah di Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS).

 

Pernyataan orang nomer satu di Lampung Barat (Lambar) kala itu, meminta para perambah di TNBBS untuk tidak takut dan gelisah ketika pemerintah menurunkan dari hutan Konservasi yang dilindungi dunia.

 

Namun, pernyataan Parosil itu pun seakan lupa bahwa hutan Konservasi TNBBS merupakan yang dilindungi dunia internasional.

 

“Siapa pun yang berkebun di Kecamatan Suoh dan BNS dalam wilayah TNBBS akan kita lindungi kecuali memang keluar aturan baru yang memang mengharuskan masyarakat meninggalkan kawasan hutan TNBBS,” kata Parosil saat menjawab ketakutan masyarakat BNS yang akan diturunkan dari areal TNBBS. Selasa (11/03) lalu.

 

Meski begitu, Kata Parosil, meminta agar para perambah tidak merusak ekosistem alam yang berada di kawasan TNBBS.

 

“Yang tidak kalah penting kita harus bisa menjaga kelestarian hutan, jangan merusak hutan dengan cara menebang pohon, justru kita harus terus menanam pohon-pohon agar hutan kita tetap terjaga,” ucapnya

 

Hal ini justru terbalik, saat Gubernur Lampung Mirza mengunjungi kecamatan BNS pada Minggu (28/04) kemarin, justru Bupati Lampung Barat saat ini mendukung Pemerintah dan Forkopimda untuk segera menurunkan dan menepis tudingan membela para perambah.

 

“Itu mah berita yang buat, bukan saya yang ngomong, kalau bupati bilang malah ngomong masyarakat tenang – tenang aja dulu,” dalih Bupati saat diwawancara media ini.

 

Terkait penurunan perambah, menurut Parosil, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lambar belum memiliki anggaran untuk menurunkan para perambah.

 

“Belum ada kebijakan untuk itu, karena semuanya kan butuh anggaran untuk itu, terkait struktur pelaksanaannya,” urainya

 

Parosil menambahkan, jika dirinya saat ini juga mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Lampung dengan di ambil alihnya soal TNBBS.

 

“Boleh dicek, apa yang saya sampaikan tadi saja lah, intinya kita ini humanis, Persuaktif, Kita sudah oke dan kita akan lakukan identifikasi dan pendataan,” tandasnya

 

Diketahui, Dalam satu tahun terakhir, lima orang dilaporkan diserang harimau sumatera di Kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Kecamatan Suoh.

 

Empat di antaranya tewas, sementara satu orang mengalami luka parah. Seluruh korban diserang saat berada di kebun yang masuk kawasan TNBBS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *