Bandar Lampung – Manager Marketing Pekan Raya Lampung (PRL), Adi Susanto, menepis tuduhan adanya setoran kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung terkait penyelenggaraan acara tersebut.
Adi Susanto dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada praktik setoran seperti yang diberitakan.
“Tidak ada setoran-setoran seperti kabar yang beredar. Saya pastikan seperserpun tidak ada,” ujar Adi Susanto.
Adi menekankan bahwa pihak penyelenggara, dalam hal ini Event Organizer (EO) yang dipercaya oleh Pemerintah Provinsi Lampung, menjalankan seluruh kegiatan PRL dengan profesional dan sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami sebagai penyelenggara sudah senang diberikan kepercayaan oleh pemprov untuk mengelola Pekan Raya Lampung, jadi tidak ada praktik setoran seperti itu,” jelasnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Sekda Provinsi Lampung diduga menerima sejumlah uang dari penyelenggaraan Pekan Raya Lampung.
Namun, Adi Susanto dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menekankan bahwa semua kegiatan PRL dilakukan dengan transparansi penuh dan tanpa adanya praktik ilegal.
“Kami selalu berkomitmen untuk menjalankan setiap kegiatan dengan transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambah Adi.
Meski demikian, Adi juga menjelaskan mengenai biaya sewa yang dikenakan pada penyelenggaraan PRL. Biaya sewa anjungan mencapai 50 juta rupiah, sementara sewa anjungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga 20 juta rupiah per unit dengan fasilitas listrik dan partisi. Sewa tenda berkisar antara 5 juta hingga 10 juta rupiah, tergantung pada kelasnya.
“Kenapa kita melakukan sewa yang mahal? Karena kita langsung menyewa dari Jakarta, dengan tujuan agar semuanya terlihat rapi,” kata Adi.
Adi juga mengungkapkan bahwa PRL tahun ini memiliki beberapa kelebihan dan tidak hanya menyalin konsep dari tahun sebelumnya.
Namun, ia tidak menampik adanya kritik terkait penurunan kualitas acara dibandingkan tahun lalu.
Pekan Raya Lampung merupakan acara tahunan yang diadakan untuk mempromosikan produk-produk unggulan dan budaya lokal Lampung.
Acara ini menjadi salah satu ajang yang dinantikan masyarakat dan pelaku usaha, yang bertujuan untuk memajukan perekonomian dan pariwisata Lampung.