Makna Kurban di Idul Adha, Ini Kata Politisi Golkar Rama Apriditya

Idul Adha identik dengan pengurbanan Perintah yang telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad dan para nabi sebelumnya itu pun kini menjadi ritual wajib bagi sebagian orang ‘yang diberi kemampuan ekonomi lebih’.

 

Pada Idul Adha 1445 H, pengurbanan juga kembali dilakukan di berbagai tempat. Termasuk di Kota Bandarlampung.

Salah satunya oleh Rama Apriditya, politisi Golkar yang terpilih sebagai legislator kota pada Pemilu 2024.

 

Rama menyadari bahwa kurban sebagai suatu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah mampu untuk menunaikannya.

 

Sebagai wujud syukurnya pada Allah, pengusaha muda tersebut kembali berkurban di tahun ini. Total tiga ekor sapi yang telah disembelih. Dagingnya, dibagikan pada masyarakat kota setempat yang membutuhkan.

 

Menurut Rama, Kurban memiliki arti penting, sebuah pembelajaran berharga untuk bisa saling berbagi dengan sesama.

 

“Semoga Hari Raya Kurban ini bisa membawa kita kepada rasa bersyukur dan ketaatan kepada Allah SWT, dan belajar tentang berbagi kepada sesama,” kata Rama, saat diwawancarai usai penyembelihan sapi kurban, Senin (17/6/2024).

 

Menurut Rama, sejatinya berkurban membawa keberkahan bagi diri pribadi dan keluarga. Dia pun berharap, agar senantiasa diberi kempuan dan kemudahan oleh Allah SWT untuk senantiasa berkurban. Bukan cuma ketika Idul Adha, namun setiap saat. Terlebih kini dia mengemban amanah sebagai wakil rakyat.

 

“Semoga dengan berkurban bisa menghilangkan sifat-sifat kehewanan yang ada di dalam diri kita,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *